Musi Banyuasin Sumatra Selatan www Ampera News.com-Sebanyak 18 desa di Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan masih terendam banjir. Bahkan, ada beberapa titik tinggi muka air di permukiman masih 6 meter.
Bukan itu saja, jalan lintas Sekayu-Lubuklinggau hingga saat ini masih belum dapat dilalui, kondisi ketinggian air di lokasi itu sekitar 80 cm.
Adapun 18 desa di Kecamatan Sanga Desa yang terdampak banjir. Yakni Desa Air Balui, Panai, Nganti, Jud 1, Jud 2, Penggage, Ngunang dan Ngulak 3. Kemudian Desa Ngulak 2, Terusan, Kemang, Tanjung Raya, Air Itam, Keban 1, Keban 2 dan Ulak Embacang. Selanjutnya Kelurahan Ngulak 1 dan Ngulak.
“Jalan lintas Sekayu-Lubuklinggau masih belum dapat dilalui, kondisi ketinggian air sekitar masih sekitar 80 cm. Arus airnya masih deras,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Minggu (21/1/2024).
“Kondisi tinggi muka air masing-masing desa masih berkisar 1-5 meter dari titik terendah. Namun, kondisi ketinggian air secara keseluruhan turun sekitar 5 cm,” sambungnya.
Untuk saat ini, pihaknya bersama tim gabungan masih standby di lokasi kejadian bencana dan terus melaksanakan pemantauan dengan berkoordinasi ke perangkat kecamatan dan desa setempat. Di beberapa desa juga didirikan dapur umum.
“Warga yang terdampak banjir saat ini sangat membutuhkan sembako, obat-obatan dan gas elpiji,” jelasnya.
Camat Sanga Desa, Hendrik mengatakan, kondisi banjir di wilayahnya masih belum ada penurunan. Ditambah kondisi hujan yang masih terjadi dan tingginya debit air di Sungai Musi.
“Semalam (Sabtu malam) masih hujan, jadi kondisi sungai masih tinggi. Satu yang dikhawatirkan adalah air kiriman dari Mura karena akan mengalir ke kita sebagai hulunya,” jelasnya.
Akibat banjir yang terjadi, kata dia, sejumlah fasilitas umum terendam, salah satunya masjid. Bahkan para jemaah ketika Salat Jumat digelar, melaksanakannya di atap masjid. Unggahan foto itu viral di media sosial.
“Foto viral itu terjadi di Desa Ulak Embacang, ya karena terjadi banjir sementara warga ingin melaksanakan Salat Jumat. Saat ini di beberapa lokasi banjir yang terjadi sekitar 5-6 meter,” ungkapnya.
40 Jiwa Mengungsi ke Pengungsian
Akibat banjir yang belum turun, Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud mengingatkan kepada warga terdampak banjir untuk segera mengungsi ke posko pengungsian yang telah disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba.
Menurutnya, tidak ada lagi alasan bagi warga untuk tetap bertahan jika rumah yang dihuni telah terendam banjir.
“Warga yang rumahnya terendam banjir untuk segera mengungsi jangan menolak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Apriyadi, Minggu.
Tidak hanya tempat pengungsian, Pemkab Muba juga telah menyediakan layanan kesehatan dan dapur umum untuk warga yang terdampak. Maka dari itu, dia meminta warga untuk mengungsi jika rumahnya sudah terendam.
“Termasuk juga layanan kesehatan, jadi tidak ada alasan untuk tetap bertahan di rumah yang sudah terendam,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Muba Ardiansyah mengatakan, jumlah warga yang telah mengungsi sebanyak 40 jiwa atau 13 KK (kepala keluarga) per Minggu, 21 Januari 2024. Posko pengungsian tersebut berlokasi di Asrama Haji, Sekayu.
“Hingga Minggu 21 Januari 2024 sudah ada 40 jiwa yang mengungsi di Asrama Haji,” ungkapnya.
Ardiansyah memprediksi jumlah warga yang mengungsi akan bertambah. Hal ini dikarenakan debit air akibat curah hujan yang tinggi tidak kunjung redah. Lanjutnya, pihak Pemkab Muba akan memfasilitasi warga yang terdampak banjir dengan baik.
“Pengungsi akan difasilitasi dengan baik,” ujarnya.
(Editor: Tim Media Ampera News-DN-PRY)
Discussion about this post