Toboali, (Ampera-news.com) – Operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.331.154 di Jl. Jendral Sudirman Kec. Toboali, Kab. Bangka Selatan, Prov. Kep. Bangka Belitung, hanya melihat sembari duduk ketika konsumen mencurahkan sendiri BBM jenis pertalite dari stick nozel ke dalam tangki kendaraan. Terkesan operator SPBU tersebut sengaja melakukan pembiaran atas tindakan yang dilakukan oleh pihak konsumen.
Berdasarkan pantauan awak media Ampera-news.com di lokasi SPBU, terlihat jelas bahwa konsumen memegang stick nozel guna mencurahkan BBM jenis pertalit ke dalam tangki kendaraan roda dua (motor) miliknya, sedangkan operator hanya duduk santai (operator – red).
Anehnya, tatkala pengendara selaku konsumen BBM tersebut melihat wartawan Ampera-news.com mengambil dokumentasi. Dirinya langsung melepaskan nozel dan mengembalikan ke posisi semula di hadapan operator SPBU. Tak berselang lama, seluruh konsumen BBM pertalite (motor) membubarkan diri dari antrian SPBU. Senin (26/04/24) malam.
Informasi yang behasil dihimpun wartawan Ampera-news.com, usut punya usut ternyata para pengendara yang membubarkan diri itu merupakan pengerit. Dari hal itu, diduga kuat adanya kongkalikong antara pihak SPBU dengan para pengerit BBM, karena adanya pembiaran dari operator SPBU.
Menurut keterangan salah satu warga inisial RS yang berdomisili di dekat SPBU, bahwa memang sering adanya aktivitas pengeritan BBM pada malam hari di SPBU tersebut.
“Hampir setiap malam ada kegiatan pengeritan BBM di SPBU itu pak, terkadang pakai mobil jenis pick up membawa jerigen berisi pertalite dan paling banyak kendaraan jenis motor,” ungkap RS saat diwawancara wartawan Ampera-news.com. Selasa (27/02/25) dini hari.
Mengenai hal itu, Geri sebagai manager SPBU 24.331.154 Toboali enggan merespon atas konfirmasi dari wartawan. Bahkan ia memblokir nomor wartawan Ampera-news.com.
Di sisi lain, Een selaku Sekretaris Dewa Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Masyarakat Membangun Bangsa dan Negara (Mabesbara) Prov. Bangka Belitung mengecam atas pembiaran yang dilakukan oleh pihak SPBU 24.331.154 terhadap pengerit BBM.
“Kenapa bisa pengerit melakukan pengisian BBM sendiri?, kan ada operatornya di situ. Sudah sangat jelas pastinya ada unsur kesengajaan pembiaran dari pihak SPBU,” ucap Een saat dimintai tanggapan.
Lebih lanjut, ia sangat mengharapkan adanya ketegasan dari aparatur penegak hukum (APH) dan Pertamina untuk menindak prilaku yang dilakukan oleh pihak SPBU.
“Kita akan melayangkan surat laporan ke Pertamina berdasarkan berita dan data yang sudah didapat, serta ke APH agar segera diberikan sanksi tegas kepada pihak SPBU nakal tersebut,” tegasnya.
“Bisa kita analisa, pastinya akan timbul persepsi bahwa diduga kuat pihak SPBU sudah kerja sama dengan pengerit BBM. Atas dasar itulah, akan timbul penyalahgunaan BBM yang dilakukan oleh para pengerit,” tambahnya.
(Handro)