(Ampera-news.com) Presiden Joko Widodo melepas secara resmi ekspor produk Indonesia dari 133 perusahaan ke pasar global 2020, dengan total nilai lebih dari 23 triliun rupiah.
Dari 133 perusahaan yang produknya diekspor ke pasar global, 79 perusahaan merupakan kategori Non-UKM, sementara 54 perusahaan masuk kategori UKM.
Presiden meminta agar kegiatan ini tidak menjadi seremonial belaka, tetapi menjadi momentum kegiatan yang berkelanjutan.
Jokowi juga menyebut pemerintah berkomitmen mendukung aktivitas ekspor, dengan melakukan perbaikan dalam menyederhanakan regulasi, dan birokrasi.
Karena aktivitas ekspor dinilai dapat menjadi kunci dalam memperbaiki ekonomi.
“Salah kunci memperbaiki perekonomian nasional adalah meningkatkan ekspor. Bukan hanya membatu para pelaku ekspor tumbuh, dan membuka lap kerja.
Tetapi juga meningkatkan devisa, dan mengurangi transaksi berjalan kita. Disituasi pandemi yg sedang lesu berdampak pada pasar ekspor yg menurun. Namun kita harus liat lebih jeli peluang.
Potensi kita masih besar dari segi keberagaman produk, kreatifitas, kualitas, volume. Intinya jangan pasif, potensi pasar ekspor yg blm tergarap masih sangat besar.
Regulasi rumit segera kita sederhanakan, birokrasi menghambat kita pangaks. Ini jangan jadi serimonial, tapi jadi momentum berkelanjutan.” Ujar Jokowi. (Red/Rls)