Lampung Tengah (Gunung Sugih), Ampera-News.com – Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) menargetkan bebas dari stunting pada 2023. Upaya ini ditandai dengan deklarasi Menuju Lamteng Bebas Stunting 2023 yang dilakukan Bupati Lamteng Loekman Djyosoemarto bersama Ketua TP PKK Elliya Lusiana Loekman, para Kepala OPD, dan para Kepala Puskesmas se-Lamteng di sela Peringatan Hari Gizi Nasional tahun 2019, di Kecamatan Bandar Surabaya, Rabu (27/2/2019).
Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto mengatakan kasus stunting menjadi perhatian khusus. Sebab Lamteng adalah satu dari empat Kabupaten di Lampung dengan angka stunting tertinggi.
“Lamteng harus keluar dari situasi ini. Karena itu saya menyerukan agar semua ikut berupaya Lamteng bebas stunting di tahun 2023,” kata Bupati.
Deklarasi ini, menurut Loekman, menjadi sangat penting sebagai pijakan awal dalam berkomitmen melaksanakan program-program yang mendukung pengentasan stunting, mengingat bahayanya terhadap pertumbuhan generasi muda dan kelangsungan bangsa, khususnya di Lamteng.
“Perlu analisa mendalam untuk menemukan akar permasalahan kenapa Lamteng menjadi salah satu dari empat kabupaten lokus stunting,” ujarnya.
Jika penyebabnya adalah mengenai prilaku dan pola asuh yang salah, menurut Bupati, harus ada perhatian yang serius.
“Tingkatkan pengetahuan masyarakat agar memperbaiki kondisi. Kalau ada yang selama ini mereka anggap benar tetapi tidak selaras dengan hidup sehat, harus diubah,” pungkasnya.
Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Kondisi itu disebabkan oleh kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
PLT Kadis Kesehatan Edy Sunarko menjelaskan kekurangan yang terjadi dalam waktu lama, sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1.000 hari pertama kelahiran) akan menyebabkan stunting. Selain rendahnya asupan makanan yang bergizi dan beragam, faktor ibu dan pola asuh yang kuang baik juga menjadi penyebab anak menjadi stunting. (ADV)