Ampera-News.Com, Purple crying merupakan istilah untuk menggambarkan fase saat bayi menangis lebih sering dan lebih sulit ditenangkan. Fase ini umumnya dimulai saat bayi menginjak usia 2 minggu dan puncaknya terjadi saat bayi berusia 8 minggu. Akan tetapi, purple crying dapat berhenti dan menghilang dengan sendirinya ketika bayi berusia 12 minggu.
Purple crying yang terjadi pada bayi merupakan kondisi normal dan tidak perlu dikhawatirkan, kok. Namun, tidak jarang fase ini bisa membuat ibu menjadi stres, bahkan merasa bersalah dan gagal menjadi seorang ibu karena tidak bisa merawat bayi dengan baik serta tidak bisa menghentikan tangisannya.
Berikut ini cara untuk meredakan tangisan Si Kecil pada fase purple crying:
1. Skin to skin
Skin to skin dilakukan dengan cara meletakkan Si Kecil pada dada Bunda tanpa dihalangi pakaian, sehingga kulit Bunda bersentuhan langsung dengan kulit Si Kecil. Metode ini umumnya akan membuat Si Kecil merasa lebih nyaman dan membantu meredakan tangisannya. Bunda juga bisa memberikan sedikit pijatan lembut pada Si Kecil agar ia menjadi lebih tenang.
2. Selimuti bayi
Selain sentuhan, menyelimuti Si Kecil dengan kain juga dapat memberikan kehangatan dan menambah rasa aman. Cara ini diharapkan dapat menghentikan tangisnya untuk sementara.
3. Menggendong dan mengajak bayi jalan-jalan
Jika Si Kecil terus menerus menangis, Bunda bisa menggendong dan mengayun-ayunkan ia secara perlahan. Bila perlu, Bunda bisa mengajaknya jalan-jalan ke halaman rumah atau taman dekat rumah untuk menikmati udara segar, sehingga Si Kecil bisa lebih tenang dan mereda tangisannya.
4. Mandikan dengan air hangat
Memandikan Si Kecil dengan air hangat bisa menjadi salah satu cara untuk menenangkannya ketika ia menangis, Bun. Suara gemericik air bisa membuat ia merasa lebih tenang dan berhenti menangis.
Perlu diingat, purple crying pada bayi merupakan hal yang normal dan tidak perlu dicemaskan apalagi sampai membuat Bunda frustrasi. Lakukanlah langkah mengatasi tangisan bayi di atas dan mintalah batuan dari pasangan atau keluarga untuk merawat Si Kecil jika sang ibu sudah kelelahan. (RLS: alodokter/Red)