Muaradua, Ampera-News.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten OKU Selatan menggelar press release terkait perkembangan Covid-19 di Kabupaten OKU Selatan, Selasa (09/06/2020).
Press Release yang digelar di Guest House Pemkab OKU Selatan ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Sekretaris Gugus Tugas Dony Agusta, SKM.,M.M. Direktur RSUD Muaradua dr. Erick Destiano, Sp. PD., Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten OKU Selatan Marlis Abadi, SKM.,M.M, Dinas Kominfo beserta Para Rekan Media di Kabupaten OKU Selatan.
Dalam press release ini, Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten OKU Selatan Marlis Abadi, SKM.,M.M., menjelaskan bahwasannya untuk jumlah ODP di Kabupaten OKU Selatan per tanggal 09 Juni 2020 berjumlah 208 Orang, selesai pemantauan 208, dan masih dalam pantauan kosong. Sedangkan untuk PDP di Kabupaten OKU Selatan berjumlah 10 orang, dan 10 selesai pengawasan dan PDP dalam pengawasan Kosong.
Hasil Swab PCR Test pada tanggal 04 Juni 2020 waktu lalu. Pada hari Minggu 7 Juni telah keluar hasil swab dari BBLK terhadap 2 orang dengan hasil Negatif Covid-19. Yaitu hasil swab terhadap 1 PDP yang telah meninggal asal kecamatan Buay Pemaca dan 1 orang PDP asal Kec. BPRT yang saat ini masih dirawat di RSUD Muaradua dan telah dipindahkan ke ruangan non isolasi.
Sehingga sampai dengan hari ini, sedang menunggu hasil pemeriksaan swab PCR sebayak 24 orang. Yaitu swab kedua pada 16 OTG yang kontak dengan kasus konfirmasi yang telah meninggal dunia waktu lalu. Swab pertama pada 6 OTG yang kontak dengan kasus konfirmasi yang saat ini masih dirawat di RSUD Muaradua. Dan swab 2 orang PDP yang sudah meninggal dari Kecamatan Simpang dan BPRT yang sebelumnya sempat dirawat di RSUD Muaradua.
Lebih lanjut, dr. Erick Destiano, Sp.PD menjelaskan bahwa penetapan status PDP terhadap 9 orang yang dirawat di RSUD Muaradua sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kemenkes. Selanjutnya terhadap penetapan New Normal di Kabupaten OKUS dari sisi kesehatan dipandang memenuhi syarat dilihat dari aspek epidemiologis dan aspek kesiapan pelayanan kesehatan.(Red)