Jakarta-(ampera-news.com) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Budi Arie Setiadi, mengungkap alasan tidak masuk ke dalam tim kampanye nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Budi mengungkapkan, dirinya masih menunggu instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait masuk atau tidaknya ke dalam TKN Prabowo-Gibran.
“Kita mah nunggu perintah presiden (Jokowi) aja, kalau masuk, masuk, kalau enggak, enggak kan, gitu aja,” kata Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Lebih lanjut, Ketua Umum Projo itu kembali menegaskan dirinya masih menunggu perintah dari Presiden Jokowi untik bergabung tim pemenangan.
“Tunggu aja tunggu aja tunggu aja, tunggu perintah, tunggu perintah. Kita tunggu perintah aja ya,” katanya.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) koalisi Indonesia maju mengumumkan susunan lengkap yang akan membantu pemenangan pasangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka.
Total, ada 272 orang yang masuk ke dalam TKN Prabowo-Gibran.
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani pun menugaskan Nusron Wahid selaku Sekretaris TKN Prabowo-Gibran membacakan satu per satu nama mereka.
Acara ini pun dihadiri langsung oleh Gibran Rakabuming Raka selaku cawapres.
“Kami akan sampaikan susunan TKN Prabowo-Gibran. Yang insyaallah akan dibacakan oleh Bapak Sekretaris Nusron Wahid,” ujar Rosan Roeslani di Ballroom Hotel Grand Kemang, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan pada Senin (6/11/2023).
Ia menyebutkan nantinya ada sejumlah nama yang masuk ke dalam struktur TKN Prabowo-Gibran.
Hal ini berdasarkan hasil dengar aspirasi dari berbagai kalangan.
“Kita berusaha merangkum dari semua kalangan dari kaum santri, kaum muda, dan tokoh tokoh senior dan relawan. Tentunya dari unsur partai dan lain lain. Diharapkan bisa menjadi kontribusi yang positif dalam pesta demokrasi ini,” katanya.
Ia menuturkan tim ini nantinya harus menjalankan tugas dan fungsinya dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
“Tim ini harus menjalankan tugas dan fungsinya menyampaikan aura positif yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Oleh sebab itu karen apa, karena masa depan bangsa ini ada di tangan kaum muda,” katanya.
Rosan mengharapkan pesta demokrasi kali ini harus bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menuju Indonesia Emas 2024.
“Kita akan menuju masa keemasan di 2024. Itu tujuan kita. Pesta demokrasi ini harus memberikan pembelajaran bagi kita semua dan contoh kepada dunia bahwa Indonesia negara demokrasi bisa menjalankan pesta demokrasi dengan baik dan benar,” pungkasnya.
Discussion about this post