Jakarta-(ampera-news.com) – Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto mengenang kedekatannya dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat menghadiri acara pengukuhan Guru Besar Kehormatan Prof HC Dr. H. Ali Masykur Musa yang dihelat di Universitas Islam Malang, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 18 November 2023. Kedekatan itu membuat dia mengklaim cocok dengan kelompok Nahdlatul Ulama (NU).
“Jadi, orang tidak tahu kalau saya ini jenderal yang tukang pijatnya Gus Dur. Saya orang yang bisa masuk kamar tidurnya Gus Dur. Demikian saya dekatnya dengan Gus Dur,” kata Ketua Umum Gerindra tersebut.
Menurut Prabowo, pemikiran Gus Dur sangat luar biasa. Ia mengagumi Gus Dur sebagai orang yang selalu teguh berupaya menjaga demokrasi dan kehormatan negara.
“Banyak yang tidak bisa mengikuti pemikiran beliau karena beliau sudah sangat jauh ke depan,” kata Prabowo.
Dalam pidato yang sama. Prabowo menyebut NU menjaga Islam yang moderat, sejuk, dan tidak mengizinkan kekerasan.
“Sangat luar biasa, nampaknya memang saya cocok sama NU, rupanya itu. Saya termasuk bisa dikatakan Gusdurian juga,” kata Prabowo.
Yenny Wahid dukung Ganjar-Mahfud
Putri Gus Dur, Yenny Wahid, sudah mengumumkan bahwa ia mendukung pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud Md dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Yenny Wahid memutuskan mendukung pasangan tersebut karena Mahfud dianggap dekat dengan ayahnya.
“Karena kedekatan rasa tersebut, kedekatan hati kami. Maka kami, barisan para kader Gus Dur menyatakan mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” kata Yenny saat deklarasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023.
Yenny secara khusus menyebut Mahfud Md sebagai seorang kader Gus Dur. Bahkan, menurut Yenny, Mahfud adalah sosok yang dibawa Gus Dur untuk menegakkan hukum di Indonesia. Mahfud memang pernah menjabat sebagai menteri ketika Gus Dur menjadi presiden.
“Konsistensi Profesor Mahfud Md hari ini telah teruji. Mahfud juga merupakan sosok yang memperjuangkan pluralisme sebagaimana garis keturunan Gus Dur selama ini,” kata dia. Yenny pun mengklaim bahwa keluarga Gus Dur mendukung sikap politiknya, meskipun ia tidak melibatkan sang ibu, Sinta Nuriyah, dalam politik praktis.
Sementara NU sejauh ini menyatakan tidak akan ikut berpolitik praktis. Ketua Umum Pengurus Besar NU Yahya Cholil Staquf berkali-kali menegaskan bahwa organisasi mereka tak akan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon pada Pilpres 2024. Meskipun demikian, Yahya tak melarang kader NU secara pribadi untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo – Mahfud Md, maupun Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar.
Discussion about this post