Tulang Bawang Barat – Ampera-News.Com -Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad bersama arsitek Gede Krisna bersama 10 SKPD Pemerintah Daerah melakukan survey ke beberapa lokasi dalam rangka pendokumentasian untuk pendirian Museum Etnografi Sumatera yang rencananya akan dibangun di Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Museum itu nantinya tak hanya memperlihatkan koleksi peralatan yang digunakan dalam kehidupan dan budaya masyarakat lokal, tapi juga akan menunjukkan bagaimana generasi muda saat ini memelihara dan mempertahankan nilai-nilai yang diwariskan oleh para leluhur.
Museum Etnografi menitikberatkan pada aspek kehidupan dan sosial budaya masyarakat. Sementara, arsitek Gede Krisna merupakan salah satu ahli dalam bidang tersebut, dimana dia selama ini dikenal konsisten dalam melestarikan budaya dan membantu kesejahteraan rakyat Indonesia.
Selama ini Gede Kresna memilih arsitektur sebagai jembatan dalam mencapai tujuannya karena arsitektur diyakini dapat menjadi sebuah alat untuk merealisasikan nilai-nilai budaya yaitu melalui sebuah bangunan.
Kecintaan Gede Kresna terhadap Nusantara telah mendorong beliau untuk banyak belajar tentang budaya-budaya yang dimiliki tiap suku di Indonesia , dan baginya, Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi akan keindahan budayanya.
Oleh karena itu, Gede Kresna akan selalu menonjolkan potensi keindahan budaya masing-masing daerah pada setiap desain bangunannya.
Rombongan Bupati Tulang Bawang Barat mulai melaksanakan perjalanan survey pada Kamis (19/09) pagi, menggunakan lima buah kendaraan roda empat milik Pemerintah Daerah. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Daerah tersebut dikunjungi karena masyarakatnya dikenal memiliki keahlian dalam merancang bangunan konstruksi kayu. Di situ pula masih terdapat rumah-rumah kayu berusia di atas 100 tahun, lengkap dengan perabotan rumah tangga serta peralatan pendukung mata pencaharian warga.
Setelah mengunjungi Ogan Ilir, rombongan melanjutkan survey ke Kota Pagar Alam. Kawasan yang dituju adalah Desa Pelang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, yang diyakini sebagai dusun tertua di Pagar Alam.
Di situ, rombongan menyaksikan masyarakat yang masih sangat akrab dengan nilai-nilai budaya setempat, termasuk peralatan keseharian yang menunjang kehidupan dan mata pencaharian warga. Pagar Alam merupakan daerah yang konsen melestarikan adat istiadat. Di Pagar Alam ini, tim survey juga mengunjungi komplek megalitikum di Dusun Tegur Wangi, Kecamatan Dempo Utara, yang merupakan kawasan cagar budaya.
Dari Sumatera Selatan, rombongan melanjutkan survey ke Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Rombongan diterima oleh Bupati Rejang Lebong, Hijazi pada Sabtu (21/09). Bupati Hijazi mengapresiasi dan sangat mendukung rencana pendirian Museum Etografi Sumatera di Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Rejang Lebong juga memiliki program di bidang budaya, dan telah mencanangkan Visit Rejang Lebong 2020. Di Rejang Lebong, Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad juga diterima oleh Wakil Ketua Lembaga Adat Rejang Lebong, Ahmad Faizir, yang menjelaskan tentang sekilas sejarah kehidupan budaya masyarakat Rejang Lebong.
Saat bertemu dengan Bupati Rejang Lebong, Bupati Tubaba Umar Ahmad menjelaskan tentang perjalanan survey yang dilakukan, yaitu mendokumentasikan berbagai adat budaya kehidupan masyarakat lokal.
“Kita ingin melihat bagaimana masyarakat beraktifitas sehari-hari, bagaimana cara mereka makan, apa saja peralatan yang digunakan, juga peralatan-peralatan pertanian yang dipakai warga di Pulau Sumatera, plus Banten.,” demikian jelas Umar Ahmad. (Sahadi)
Discussion about this post