Bandar Lampung (Ampera-News.Com)- Debat antar calon walikota Bandar Lampung tadi malam (14/10/2020), dihadiri oleh tiga paslon walikota Bandar Lampung yaitu paslon nomor urut 1, Ricko Menoza, S.E., S.H., MBA., paslon nomor urut 2, Yusuf Kohar, dan paslon nomor urut 3, Hj. Eva Dwiana, S.E. Debat yang mengusung tema “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah”.
Debat yang berlangsung pada pukul 19.30 WIB di Hotel Sheraton Lampung, Jalan Wolter Mongonsidi No. 175 Kecamatan Teluk Betung Utara, dihadiri oleh ketua KPU Lampung, Dedi Triyadi, para tamu undangan, dan pendukung dari masing-masing paslon. Acara yang dipandu oleh Regina Valoria Putri dan Juwendri Ardiansyah berjalan dengan tertib dan kondusif. Masing-masing paslon menyampaikan visi dan misi yang berbeda untuk menuju Bandar Lampung maju.
Salah satu pertanyaan yang disampaikan paslon nomor urut 2, Yusuf Kohar, kepada paslon nomor urut 1, Rycko Menoza, tentang bagaimana memajukan kota Bandar Lampung menjadi objek wisata kota yang ramah anak dan kota yang sejuk dan asri jika terpilih menjadi walikota Bandar Lampung, ungkap Yusuf Kohar dalam pertanyaannya kepada paslon nomor urut 1. “Saya Rycko-Jos akan membuat Bandar Lampung Baru, objek-objek wisata yang ada di Lampung tidak kalah menariknya dari objek wisata daerah lain seperti, Goa peninggalan Jepang di Sumur Batu, Masjid Tua di Teluk Betung, Klonteng Tua, Tugu Duren, dan saat ini itu semua tinggal nama saja. Dan jika Rycko-Jos terpilih menjadi walikota Bandar Lampung, akan menjadikan objek wisata tersebut memiliki nilai jual tinggi termasuk akan menjadikan kawasan pesisir menjadi objek wisata yang akan dikenal oleh masyarakat luas tidak hanya di Lampung tapi juga di luar Lampung.
Visi Misi paslon nomor 1 Rycko-Jos selain itu adalah akan mempermudah akses lapangan kerja dengan membuka 100.000 lapangan pekerjaan baru, memberikan modal Rp. 5 juta kepada UMKM yang sudah ada ataupun yang baru, mengentaskan kemiskinan lewat bantuan makanan bergizi, memberikan 2 juta per KK setiap tahun bagi siswa kurang mampu, dan memberikan bantuan pada pelajar dan mahasiswa yang berprestasi, mempermudah birokrasi, dan memperhatikan nasib para nelayan “ungkap Rycko Menoza dalam penjelasannya.
Discussion about this post