OKI- Realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2016-2017 di Desa Tanjung Lubuk Kecamatan Kayuagung Kabupaten OKI yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tahun 2016-2017 patut di duga asal jadi.
Pasalnya dana yang bersumber dari APBN (Dana Desa) lebih kurang Rp 700 juta ditambah dengan Alokasi Dana Desa (ADD) lebih kurang Rp 300 juta tersebut asal jadi.Dari informasi yang didapat dari sumber yang jati dirinya minta tidak disebutkan mengatakan, Alokasi Dana Desa dan Dana Desa di Desa Tanjung Lubuk Kecamatan Kota Kayuagung mencapai kurang lebih Rp 1 Milyar, namun realisasi dan pengerjaan nya patut dipertanyakan. Karena dari dana kurang lebih Rp 1 Milyar tersebut hanya dibangunkan jalan setapak dengan lebar 2 meter dan panjang lebih kurang 200 meter, sumur bor 2 unit, Wc 2 unit, pos jaga 1 unit dan beli anak Kambing sebanyak 10 ekor. Kalau dikalkulasi sekitar Rp.400 juta, ditambah untuk tunjangan Kepala Desa dan perangkat desa dan lain-lain paling Rp 300 juta, kalau Rp.400 juta ditambah Rp.300 juta ya kan cuma Rp.700 juta.
‘’Kelebihan dana Rp 300 juta dikemanakan, tanyakan saja sama ke kadesnya langsung kalau tidak percaya,” ujarnya.Dari informasi sumber tersebut.
Kepala Desa Tanjung Lubuk Kecamatan Kayuagung, Arianto hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut.
Namun informasi yang berkembang dan diperoleh, persoalan tersebut telah dilaporkan oleh salah satu Lembaga yang bertugas di Kab. OKI, namun sepertinya laporan tersebut diduga tindak ada lanjutnya dan jalan di tempat.
Senin 10 September 2018 kami pun bersama TIM Media baik cetak dan elektronik melakukan investasi terkait laporan tersebut dan langsung cek namun yang terlihat hanya kondisi jalan dan Siring yang baru di Bangun di tahun 2016 dan 2017 sudah mengalami kerusakan di sejumlah ruas-ruas jalan seperti jalan yang terlihat mulai pecah dan penyangga antara Siring jalan yang ambruk karna diduga tidak adanya besi penahan .
Ketika di tanya awak media Salah satu masyarakat setempat Made Menggatakan kepada media ini saat Pembangunan jalan dan Siring ini mulai dari tahun 2017, dan sudah mengalami kerusakan di berbagai titik, pemasangan Batu untuk pembuatan Siring nya di bawah nya 3 tambah 1 batu untuk tutup kepala batu jadi 4 batu.
Tak Lengkap Tanpa Adanya Komfirmasi Dari yang bersangkutan wartawan pun mencoba menemuih namun sudah berulang kali yang bersangkutan tak kunjung bisa di temuih.Kamipun menduga kalau kepala desa Tanjung lubuk Arianto menghindar dari wartawan.
Sehingga berita ini di terbitkan kami meminta kepada instansi terkait Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI ,Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) POLRI,Kejaksaan ,Inspektorat ,DPMD Provinsi Dan Kab.OKI ,untuk langsung mengcrocek dan mengaudit terkait pengerjaan dan pengunaan Dana Desa Tahun 2016 dan 2017 di desa Tanjung lubuk yang Di duga pengerjaan nya di simpang siur .(M.Abbas)
Discussion about this post