Kalianda, (Ampera-News.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Selatan mengambil langkah konkret untuk menindaklanjuti peristiwa viral di mana seorang kepala sekolah marah kepada murid hingga membuat mereka menangis. Pada 20 September 2024 Salah satu anggota DPRD, Ahmad Muslim dari Fraksi Golkar, terjun langsung ke MTs Islamiyah Ketapang, lokasi kejadian, untuk memberikan mediasi antara pihak sekolah dan siswa-siswi yang terlibat.
Kehadiran Ahmad Muslim sebagai alumni dan anggota DPRD menunjukkan kepedulian terhadap situasi yang memicu perhatian publik. Ia merasa memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan dan menjembatani komunikasi antara kepala sekolah, dewan guru, dan siswa. “Kemarin saya hadir langsung untuk mendengar apa yang telah diungkapkan dan dilakukan kepala sekolah,” ujar Ahmad Muslim, menegaskan pentingnya dialog terbuka untuk menyelesaikan masalah.
Setelah pertemuan tersebut, Ahmad Muslim menyatakan bahwa kesimpangsiuran yang terjadi akibat peristiwa viral ini telah teratasi. “Akhirnya, tidak ada lagi kesimpangsiuran dalam peristiwa viral oknum kepala sekolah marahi murid hingga menangis,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa semua pihak, termasuk kepala sekolah, siswa-siswi, dan dewan guru, sudah saling memaafkan. “Secara lahir sudah saling memaafkan,” ujarnya.
Ahmad Muslim berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak di sekolah. Ia menekankan bahwa guru membutuhkan kesabaran yang luar biasa dalam mendidik siswa. “Kejadian ini harus dijadikan pelajaran agar ke depannya tidak terulang kembali,” ungkapnya. Ia menyatakan bahwa dengan saling memaafkan, situasi di sekolah sudah kembali kondusif, dan tidak ada lagi ketegangan antara pihak-pihak yang terlibat.
Sementara itu, kepala sekolah yang terlibat dalam video viral tersebut mengakui bahwa emosinya sempat tersulut saat menghadapi situasi yang terjadi. Ia menyesali tindakan tersebut dan berkomitmen untuk lebih bijak dalam menghadapi masalah di masa depan. Dalam pernyataannya, kepala sekolah menyampaikan keinginannya untuk memperbaiki hubungan dengan siswa-siswi dan meningkatkan komunikasi yang lebih baik di lingkungan sekolah.
Peristiwa ini mendapatkan perhatian luas dari masyarakat, terutama di kalangan orang tua siswa yang mengharapkan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung bagi anak-anak mereka. DPRD Lampung Selatan, melalui langkah yang diambil Ahmad Muslim, menunjukkan bahwa mereka siap mendengarkan keluhan masyarakat dan bertindak untuk menciptakan suasana yang lebih baik di dunia pendidikan.
Sebagai langkah preventif, Ahmad Muslim juga menekankan perlunya pelatihan bagi guru mengenai manajemen emosi dan komunikasi yang efektif. Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya insiden serupa di masa yang akan datang, dan membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan produktif.
Kepala sekolah dan dewan guru berkomitmen untuk lebih memperhatikan kesejahteraan siswa dan berusaha menciptakan suasana belajar yang mendukung. Ahmad Muslim menutup pernyataannya dengan harapan bahwa seluruh komunitas pendidikan di Lampung Selatan dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjaga keharmonisan di sekolah.
(red)