Pangkalpinang, (Ampera-news.com) – Setelah beberapa waktu menghilang dari radar, Hen yang dikenal sebagai salah satu bos rokok ilegal terkemuka di Tua Tunu, Kec. Gerunggang, Kota Pangkalpinang, telah kembali beroperasi. Hingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pihak berwenang, mengingat dampak negatif dari peredaran rokok ilegal terhadap kesehatan masyarakat dan perekonomian negara.
Hen yang sebelumnya telah beberapa kali terlibat dalam operasi rokok ilegal, kini kembali mengaktifkan jaringan distribusinya. Operasi ini mencakup distribusi rokok tanpa cukai yang tidak hanya merugikan negara dalam bentuk kehilangan pendapatan pajak, tetapi juga menimbulkan ancaman kesehatan karena produk yang dijual tidak melewati pengawasan kualitas yang ketat.
Pihak berwenang, termasuk Bea dan Cukai telah mengeluarkan peringatan dan meningkatkan upaya pengawasan untuk menangani kasus rokok ilegal. Mereka bekerja sama dengan kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk memetakan dan menghentikan operasi jaringan rokok ilegal. Masyarakat juga dihimbau untuk tidak membeli produk rokok yang diduga ilegal dan melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan.
Kembalinya Hen dalam bisnis rokok ilegal, penegakan hukum harus lebih tegas menyikapi tentang peredaran rokok ilegal yang semakin marak. Selain itu, ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam memberantas perdagangan ilegal yang merugikan negara.
Dalam hal ini, pihak berwenang harus mengejar Hen dan menghentikan operasinya, dengan tujuan untuk melindungi masyarakat dan menjaga integritas pasar rokok di Indonesia, khususnya di Prov. Kep. Bangka Belitung. Kasus ini menjadi contoh nyata betapa pentingnya pengawasan ketat dan penegakan hukum yang konsisten dalam menjaga keamanan dan kesehatan publik.
Berdasarkan hasil pantauan tim awak media di lokasi, nampak sebuah rumah yang dijadikan gudang rokok ilegal oleh Hen, terlihat juga satu unit mobil jenis kijang kapsul warna cokelat dan beberapa unit motor menggunakan keranjang, serta belasan orang yang diduga sales sedang membereskan tumpukan kardus rokok ilegal dimuat dalam kendaraan agar segera dipasarkan (Rokok – red). Jum’at (26/07/24) malam.
Kendati ilegal dan dilarang, mirisnya sejumlah masyarakat sebagai pecandu rokok bersyukur karena adanya rokok murah tanpa mengetahui dampak yang dapat merugikan kesehatan dan negara. Maka dari itu, kebanyakan masyarakat masih awam tentang rokok ilegal.
“Kami orang perokok, sangat senang adanya rokok murah seperti ini, apalagi dalam keadaan ekonomi sulit begini. Kami belum mengetahui mana rokok resmi atau tidak, yang jelas kami beli di warung/toko ada bandrol bea cukainya,” ujar salah satu pemuda yang sedang nongkrong bersama rekanannya sembari menunjukkan rokok merek Seven dan Hellium.
Selain penegakan hukum, pemerintah juga harus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya rokok ilegal. Melalui kampanye yang melibatkan media dan komunitas, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan risiko yang ditimbulkan oleh produk ilegal ini.
Disisi lain, ada juga masyarakat yang berharap agar peredaran rokok ilegal segera dihentikan karena dapat merusak kesehatan dan meminta supaya seluruh pelaku pengedar rokok ilegal segera ditangkap dan diberikan efek jera.
“Tangkap saja seluruh pengedar rokok ilegal, mereka tidak memikirkan dampaknya hanya mencari keuntungan pribadi dan kekayaan semata, tolong berikan hukuman seberat-beratnya,” harap DM salah satu warga Tua Tunu Kota Pangkalpinang.
Pada dasarnya, peningkatan penindakan terhadap rokok ilegal di Indonesia menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga kepentingan negara dan kesehatan masyarakat. Ke depan, diharapkan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk masyarakat, dalam memberantas peredaran rokok ilegal agar semakin kuat.
Lebih jauh, tim awak media akan menghubungi pihak berwajib guna konfirmasi dan menyampaikan informasi terkait aktivitas pengedaran rokok ilegal di Tua Tunu Kota Pangkalpinang yang dilakukan oleh Hen.
Sampai berita ini ditayangkan, sayangnya Hen belum memberikan tanggapan kepada tim awak media yang sudah menyambangi kediamannya dan konfirmasi via telpon seluler, agar pemberitaan lebih jelas dan berimbang.
(EEN)