Sumatra selatan-(Ampera-News.com)- Kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang, Sumatera Selatan, makin tebal.
Kualitas udara masuk kategori tidak sehat,
Berdasarkan informasi tentang kualitas udara pada website indeks kualitas udara, saat ini Palembang dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 mencapai angka 203.
Bahwa konsentrasi PM2.5 di Palembang sekitar 30.6 kali lipat lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh WHO.
Dibandingkan kemarin Palembang masuk ke dalam kategori tidak sehat, dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 mencapai angka 172.
Hal ini berarti bahwa konsentrasi PM2.5 di Palembang sekitar 19,4 kali lipat lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh WHO.
Sementara itu kota lainnya seperti Jakarta saat ini masuk ke dalam kategori tidak sehat, dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 mencapai angka 154.
Berdasarkan data tersebut kualitas udara di Kota Palembang saat ini lebih buruk dibanding Jakarta.
Pun begitu jika dibandingkan dengan Medan yang saat ini masuk ke dalam kategori sedang, dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 mencapai angka 64.
Sama seperti Yogyakarta saat ini masuk ke dalam kategori sedang, dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 mencapai angka 88.
Hal ini berarti bahwa konsentrasi PM2.5 di Yogyakarta sekitar 29.6 kali lipat lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh WHO.
Kualitas udara yang tidak sehat juga terjadi di sejumlah wilayah lainnya di Sumsel, seperti Ogan Komering Ilir, Indralaya dan kabupaten/kota lainnya.
Wilayah-wilayah di Palembang seperti Sukarami, dan Demang Lebar Daun telah masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat dengan peringatan berwarna ungu.