Blitar-(ampera-news.com) – Belakangan, kasus penemuan tengkorak dicor di sebuah rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur menggegerkan publik.
Dikabarkan, identitas dari tengkorak tersebut adalah wanita bernama Fitriani (21), ibu dua anak, istri dari Supriyo Handono alias SH.
SH kemudian ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan Fitriani seusai dilakukan serangkaian penyelidikan.
Seperti diketahui, kerangka Fitria ini ditemukan pada Selasa (21/11/2023), oleh pemilik rumah bernama Sugeng Riyadi, ketika hendak merenovasi rumah yang baru dibeli dua bulan lalu.
Sugeng dikabarkan membeli rumah tersebut dari, adik iparnya, Suprio Handono.
Istri Sugeng, Domiratul Qusnah adalah kakak kandung dari Suprio Handono.
Adapun, kini terungkap nasib dua anak Fitria seusai sang ibu ditemukan tinggal kerangka di sebuah rumah tersebut.
Kakak ipar Suprio Handono yang lain, yakni Subagyo (53) bercerita, Fitria memiliki dua anak yang masih kecil.
Pertama laki-laki yang lahir ketika Suprio dan Fitria masih tinggal di Sulawesi Tenggara.
Saat ini anak tersebut berusia 7 tahun.
Kemudian pada 2016, Suprio Handono dan Fitria pindah ke Blitar
Beberapa tahun di rumah, Suprio Handono dan Fitriani kembali dikarunia anak kedua laki-laki.
Beberapa tahun di Blitar, keduanya dikaruniai anak kedua laki-laki, yang saat ini berusia 4 tahun.
Sekarang, kedua anak Suprio Handono dan Fitriani dirawat oleh Subagyo.
“Waktu pulang ke Blitar, orang tua perempuan (Suprio Handono) masih hidup. Kalau orang tua laki-laki sudah lama meninggal. Suprio Handono disuruh pulang sekalian untuk merawat orang tua perempuan,” ujar Subagyo.
Setelah kembali ke Blitar, Suprio Handono bertani sambil membuka usaha untuk hidup.
Menurut Subagyo, hubungan keluarga Suprio Handono dan Fitriani mulai kurang harmonis sejak mereka membuka kafe di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar sekitar dua tahun lalu.
Istri Suprio Handono, Fitriani (korban) dikabarkan punya pria idaman lain (PIL) setelah mereka membuka kafe.
Subagyo bahkan pernah ikut menjadi saksi ketika Suprio Handono menyerahkan istrinya, Fitriani kepada pria lain asal Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
“Waktu itu saya juga ikut menjadi saksi ketika Suprio Handono memasrahkan istrinya kepada pria lain. Statusnya (Suprio Handono dan Fitriani) waktu itu sudah pisah. Itu kurang lebih pada 2021 pas pandemi. Suprio Handono menyerahkan istrinya ke pria lain,” ujarnya.
Discussion about this post