Jakarta (Ampera-news.com) – Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) telah mencapai 89.256 unit dengan nilai Rp9,09 triliun per 17 September 2020.
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis mengatakan realisasi dana FLPP itu setara dengan 87,08 persen dari target penyaluran FLPP sebanyak 102.500 unit atau senilai Rp11 triliun.
Dengan demikian, total penyaluran dana FLPP periode 2010-2020 sebanyak 744.858 unit senilai Rp53,45 triliun.
“Minat masyarakat masih tinggi terhadap pemilikan rumah subsidi karena ini adalah kebutuhan dasar. Dalam kondisi saat ini, masyarakat tidak perlu harus keluar rumah untuk menemukan rumah yang mereka inginkan,” ujar Arief.
Penyaluran dana FLPP ini disalurkan oleh 40 dari 42 bank pelaksana yang bekerja sama dengan PPDPP.
Penyaluran tertinggi disalurkan oleh BTN sebanyak 39.942 unit, disusul BNI sebanyak 11.742 unit, BRI Syariah 8.429 unit, BTN Syariah 6.591 unit, dan BJB 3.693 unit.
Kemudian, Bank BRI sebanyak 2.805 unit, Bank Mandiri 1.488 unit, NTB Syariah 1.268 unit, Bank Kalbar 1.137 unit, Bank Sumselbabel 1.128 unit dan sisanya disalurkan oleh 30 bank lainnya.
Kondisi pandemi COVID yang kini melanda Tanah Air tidak terlalu berpengaruh terhadap penyaluran dana FLPP yang dikelola oleh PPDPP. Hal ini terlihat dari masih tingginya minat masyarakat terhadap pemilikan rumah bersubsidi.
“Dana FLPP tidak menghadapi kendala dalam penyaluran karena Kementerian PUPR melalui PPDPP telah menyiapkan aplikasi yang bisa diakses masyarakat tanpa harus keluar dari kediamannya,” kata Arief.
Menurut dia, masyarakat cukup membuka aplikasi SiKasep melalui Playstore, isi data diri, penuhi persyaratan dan tinggal mencari rumah yang diinginkan, di mana pun dan memilih bank pelaksana sesuai dengan kebutuhan.(red)
Discussion about this post