Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Ampera-News.com) – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menekankan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 2024. Ketua Cabang PMII OKI, Galih Permadi, menyatakan bahwa netralitas ASN, TNI, dan POLRI adalah hal mutlak untuk menjaga integritas dan keadilan dalam proses demokrasi.
“Makna dari netral ini adalah bahwa ASN, TNI, dan POLRI tidak boleh terlibat atau ikut dalam kegiatan politik yang mendukung salah satu pihak yang sedang bersaing dalam pemilihan,” ujar Galih Permadi saat diwawancarai pada Selasa (17/9). Menurutnya, ASN, TNI, dan POLRI memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan keadilan dalam proses pemilihan. Oleh karena itu, keterlibatan mereka dalam aktivitas politik, seperti kampanye atau penggalangan dukungan, harus dihindari.
Galih juga menekankan bahwa netralitas ASN, TNI, dan POLRI tidak hanya relevan pada saat Pilkada, tetapi juga dalam setiap tahapan pemilihan, mulai dari kampanye hingga penghitungan suara. “Netralitas ini sangat penting, terutama dalam kontestasi politik pemilihan kepala daerah serentak untuk posisi gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota di seluruh Indonesia,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Galih menjelaskan bahwa tugas utama TNI dan POLRI dalam penyelenggaraan pemilu adalah memastikan keamanan dan ketertiban, bukan menjadi bagian dari permainan politik. “TNI dan POLRI bertanggung jawab untuk menjaga agar pemilu berlangsung aman, damai, dan adil, tanpa intervensi politik atau kekuasaan dari pihak manapun,” tegas Galih.
Selain itu, Galih juga menyoroti peran ASN dalam pemilu. Menurutnya, ASN harus menjaga profesionalisme dan integritas mereka dengan tidak berpihak kepada salah satu calon atau partai politik. “Setiap ASN harus bersikap netral dan tidak memihak kepada kepentingan politik tertentu. Ini penting untuk memastikan bahwa ASN tidak menggunakan jabatan atau pengaruh mereka untuk mendukung salah satu kandidat,” jelasnya.
Sebagai penutup, Galih Permadi berharap bahwa netralitas ASN, TNI, dan POLRI dapat dipertahankan selama proses Pilkada 2024, demi terciptanya pemilu yang bersih dan adil. Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga demokrasi di Indonesia dengan turut mengawasi jalannya pemilu dan memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang dari pihak-pihak yang seharusnya bersikap netral.
“Dengan adanya netralitas yang terjaga, kita dapat menciptakan pemilu yang benar-benar demokratis dan berintegritas, serta menjaga kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu,” pungkas Galih.
(Tim)