Palembang-Ampera News
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menegaskan bahwa Lesbian, Gay, Biseksual, Trangender yang disingkat dengan LGBT merupakan kelainan dan penyimpangan, selain Haram dan bertentangan dengan nilai – nilai serta pandangan hidup bangsa Indonesia, LGBT merupakan sebuah kejahatan.
Namun, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin tetap memberikan tempat dan perhatian bagi pencinta sesama jenis ini. Peringatan MUI sepertinya tidak berpengaruh bagi orang nomor satu di provinsi Sumatera Selatan.
Pasalnya, Rabu 18 April 2018, sekitar pukul 17.30 WIB para LGBT berkumpul di Griya Agung dalam rangka memenuhi undangan Alex Noerdin.
“Kami diundang gubernur kemarin, untuk mendengarkan sosialisasi Asian Games, ya mungkin kami akan dilibatkan pada even tersebut, mudah-mudahan kami diajak berperan di Asian Games” tutur salah seorang LGBT.
Selain sosialisasi Asian Games, kesempatan ini juga dipergunakan Alex mengiring yang hadir untuk memilih putranya pada pilkada mendatang, tanpa menyebutkan nama dan nomor urut Alex meminta dukungan.
“Menyebut nama dan Nomor urut Pasangan calon dilarang, di acara ini, saya harap anda mengerti maksud saya, Buah jatuh tidak jauh dari pohon” kata Alex.
Sebelumnya juga pasangan nomor urut 4 Dodi – Giri, sempat menghadirkan LGBT pada pengambilan nomor urut di hotel Novotel 13 Februari yang lalu, seorang bencong berpakaian seksi berjoget ria, mengiringi pasangan Dodi Giri.
Dilain sisi melalui youtube Ustadz Abdul Somad memberikan pandanganya terkait maraknya LGBT. Dia mengatakan, LGBT itu sudah dilakukan ratusan tahun yang lalu oleh monyet. “Monyet itu ada yang homo. Jadi kalau ada orang yang mau memberi penghargaan untuk homo, maka monyet lah yang berhak mendapat penghargaan,” ujarnya.Ustadz Abdul Somad juga memberi informasi hukuman bagi LGBT adalah tubuhnya ditanam di tanah setinggi pinggang dan ia dilempari batu hingga meninggal.(*)
Discussion about this post