Bangka Selatan, (Ampera-news.com) – Kondisi lantai bagian depan gedung Puskesmas di Desa Tanjung Labu, Kec. Lepar Pongok, Kab. Bangka Selatan, mengalami kerusakan parah, meskipun bangunan tersebut baru selesai dibangun dua tahun yang lalu. Kerusakan ini menimbulkan kekhawatiran dan kekecewaan di kalangan warga setempat, yang bergantung pada fasilitas kesehatan ini untuk mendapatkan layanan medis.
Menurut keterangan beberapa warga, lantai Puskesmas tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda keretakan dalam beberapa bulan terakhir ini. Kini, bagian lantai tersebut sudah banyak yang hancur dan berlubang, sehingga dapat membahayakan keselamatan pengunjung dan petugas medis.
“Saya merasa khawatir dan kecewa setiap kali datang ke sini. Lantainya sudah banyak yang retak dan bahkan ada beberapa yang sudah berlubang. Ini bisa berbahaya, terutama bagi orang tua atau anak-anak,” ujar salah satu warga yang rutin mengunjungi Puskesmas. Senin (22/07/24) siang.
Kerusakan pada infrastruktur Puskesmas ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas pembangunan dan pengawasan yang dilakukan. Warga berharap agar pemerintah setempat segera mengambil tindakan untuk memperbaiki lantai Puskesmas, sehingga mereka dapat mendapatkan layanan kesehatan dengan nyaman dan aman.
Berdasarkan data yang diperoleh, pembangunan gedung Puskesmas Tanjung Labu dibangun pada Tahun 2021 menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor Graha Sinar Persada Construction (GSPC) melalui penyelenggara Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB), dengan nilai kontrak sebesar 5,9 Miliar.
Terpantau jelas, banyak keramik yang sudah hancur di lantai teras Puskesmas Tanjung Labu. Lebih parahnya, bekas hancuran keramik dibiarkan tergelatak begitu saja tanpa dibersihkan oleh pihak Puskesmas. Jumat (18/07/24) siang.
Dalam hal ini, DPW Lembaga Mabesbara Babel mempertanyakan kinerja dari pihak GSPC dan pengawasan dari instansi terkait dalam pelaksanaan pembangunan gedung Puskesmas Tanjung Labu tersebut.
“Miris jika melihat bangunan tempat pelayanan kesehatan masyarakat seperti itu, jelas sekali sebagian keramik lantai terasnya sudah hancur. Padahal tempat itu merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, pastinya akan mengurangi kenyamanan pengunjung karena dipicu rasa khawatir dampak dari lantai yang sudah rusak parah. Dugaan kuat bahwa proyek tersebut dikerjakan secara asal-asalan tanpa ada pengawasan ketat dari instansi terkait,” ucap Edi Muslim di hadapan beberapa rekanan awak media. Rabu (24/07/24) pagi.
Kendati lantainya rusak parah, pihak Puskesmas Tanjung Labu tetap melayani masyarakat sebagai mana mestinya, namun terkesan adanya pembiaran terhadap kerusakan lantai. Permasalahan ini menimbulkan pertanyaan bagi publik, kemungkinan besar tidak ada anggaran untuk perawatan gedung.
Erwan, SKM selaku Kepala Puskesmas Tanjung Labu menerangkan prihal kerusakan lantai Puskesmas, “kerusakan tersebut sudah beberapa bulan ke belakang, awalnya hanya kerusakan beberapa keping saja, akan tetapi seiring waktu kerusakan semakin bertambah,” ungkapnya via pesan Whatsapp. Rabu (24/07/24) sore.
Lebih jauh, ternyata pihak Puskesmas Tanjung Labu selalu mengusulkan anggaran pemeliharaan gedung di setiap rapat rutin bulanan dengan Organisasi Perangkat Daerah DKPPKB. Mirisnya, dana pemeliharaan gedung ditiadakan.
“Berdasarkan kebijakan Pemerintah Daerah Kab. Bangka Selatan dikarenakan ada kekhawatiran terjadi defisit anggaran di Tahun 2024 seperti yang disampaikan dinas, maka dana pemeliharaan gedung ditiadakan,” lanjut Erwan.
Sayangnya, belum ada perhatian serius dari Pemerintah Kab. Bangka Selatan tentang prioritas fasilitas kesehatan agar masyarakat merasa nyaman dan aman.
“Belum ada tindakan perbaikan sementara dikarenakan kami mengharapkan ada dana yang disisihkan pada APBD perubahan Kab. Bangka Selatan demi kenyamanan masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, sampai berita ini ditayangkan, awak media Ampera-news.com akan terus berupaya konfirmasi ke pihak-pihak instansi terkait.
(Een)