Pesawaran Lampung www Ampera News.com-Laporan Paisal terhadap Tohir dan kadus Triharjo Muslimin beserta 36 warga desa kebagusan Kecamatan Gedong Tataan Di Polres Pesawaran Sudah Lebih kurang 5 bulan namun sampai detik ini diduga satupun belum ada yang di tetapkan tersangka oleh pihak penyidik Polres Pesawaran,
Saat dikonfirmasi awak media paisal menyampaikan semua yang ia alami kepada tim media, saya hanya minta ke adilan, dengan arogans Tohir selaku kepala Desa Kebagusan beserta kadusnya yang bernama Muslimin mengajak warga yang tidak tau apa-apa mendatangi rumah saya di tengah malam saat anak dan istri saya tidur pulas,
Lanjut paisal, kedatangan Tohir Kepala kampung atau secara umum disebut kepala desa beserta kadusnya dan 36 warga menggedor pintu rumah saya sambil diiringi teriakan warga buka pintu sal buka cepat buka, kedatangan kami ini mau bertanya dan meluruskan persoalan kata mereka Tohir cs, pada waktu itu sebenarnya saya mau menemui mereka akan tetapi istri sayatidak boleh, takut kalau saya kenapa-kenapa, lalu saya di suruh istri saya melarikan diri menuju semak-semak guna menyelamatkan diri,
Singkat cerita pasca kejadian itu kami meninggalkan rumah kami sendiri dan kami beli sendiri dengan hasil tetes keringat kami,saya bingung mau tinggal dimana pada saat itu ,akhirnya yang mahakuasa melalui orang baik memberikan kami tempat tinggal yaitu di masjid, sampai sekarang saya dan anak istri masih tinggal di masjid, mana lagi anak saya dan istri saya masih trauma akibat kelakuan mereka, dengan kejadian ini saya memohon keadilan,
Tolong saya pak mahfud MD, Pak Panglima TNI ,pak Kapolri Tolong saya dan anak istri saya pak, berilah saya sedikit keadilan ,kenapa laporan saya di polres pesawaran sampai detik ini diduga tidak ada kepastian hukum! Karna apa saya bilang demikian dari puluhan orang yang saya laporkan satupun belum ada yang ditetapkan jadi tersangka! Tutur paisal kepada awak media ini
Maka dari itu pak menkopolhukam ,Pak panglima TNI, dan Pak kapolri melalui media sosial, saya Atas Nama PAISAL Dan Anak Istri saya melapor kepada pak Mahfud MD selaku Menkopolhukam Pak Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Pak Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo Tolong kami pak, kembalikan hak kami ,yang telah kami perjuangkan, rumah dan tanah kami cuma itu saja pak satu-satunya yang kami miliki walaupun bangunan rumah kami hanya bangunan gubuk tapi bagi kami sama layaknya seperti Istana ucap paisal di media ini
Saya sudah tempuh buat laporan di Polda Lampung yang pada akhirnya dilimpahkan oleh Polda Lampung ke Polres Pesawaran karna TKP nya di wilaya hukum polres pesawaran, namun sampai saat ini belum menemui titik terang pak”
Sudah ratusan kali saya atas nama Paisal menyampaikan keluhan saya ini ke awak media Melalui berita online namun masih saja keluhan saya dan anak istri saya tidak ada hasilnya alias nihil, tentang keluh kesah saya terkait laporan saya terhadap Tohir Cs yang hingga kini masih belum menemui titik terang.
Pada waktu saya didampingi teman-teman serta kuasa Hukum saya melaporkan Tohir cs ke Polda Lampung dan kasus ini sudah dilimpahkan Oleh Polda Lampung ke Polres Pesawaran untuk di proses secara hukum ,akan tetapi sampai detik ini diduga laporan saya belum ada kepastian hukum
Saya ini selaku korban sangatla kecewa terkait laporan saya ini sepertinya di anggap hanyalah hal yang sepele,jangan kira masala ini di anggap sepele ataupun kecil, menurut saya masala saya ini besar karna menyangkut keselamatan nyawa , dengan ada nya pengusiran lebih kurang 5 bulan yang lalu anak saya sering kali sakit-sakitan dan traumanya belum pulih seperti sedia kalah, istri saya sayapun masih mengalami trauma berat jelas paisal kepada awak media
Saya walaupun hanya punya tanah dan bangunan rumah walau masih bangunan gubuk tapi bagi kami anak dan istri saya nyaman tinggal di rumah sendiri, ” Saya mengajukan tuntutan pertanggung jawaban atas Kades Desa Kebagusan, M.Tohir cs , dan Kadus dusun Triharjo Muslimin,serta 36 warga desa kebagusan karna mereka semuala yang mendatangi rumah saya pada malam hari lalu memaksa saya menanda Tangani surat pernyataan siap pergi meninggalkan rumah saya sendiri
Kedatangan Tohir cs ke ruma saya hanya untuk mengusir saya dan anak istri dari rumah saya sendiri , Paisal juga menjelaskan kronologi pengusiran mulai dari awal hingga akhir
“Lanjut Paisal menjelaskan kepada awak media, kronologis kejadianya berawal Saya menyampaikan kepada kadus Muslimin jam 2 siang ketika dia lewat depan rumah saya, untuk menyampaikan teguran terkait beberapa warga yang suka main judi di pos ronda dekat rumah saya. Mereka kan sudah pernah ketangkep, dan keluarga mereka berkeluh kesah kepada Saya maka dari itulah sayamemberanikan diri menegur muslimin selaku kepala dusun Triharjo
Dengan kelakuan mereka yang diduga sering kali bermain judi di pos ronda saya merasa prihatin, saya mencoba menegur lewat kadus Muslimin terkait warga yang diduga seri g bermain judi di pos roda, namun niat baik saya ini di anggap mereka usil, saya menyampaikan teguran kepada kadus Muslimin biar kadus Triharjo ini bisa dengan baik menyampaikan kepada warga yang diduga seting bermain judi di pos ronda
Dengan adanya teguran saya terhadap kadus Triharjo Muslimin Akhirnya di malam harinya Muslimin selalu kepala dusun Triharjo dan kades M.Tohir malah dateng ke rumah saya jam 8 malam, membawa 36 orang lainnya dan mengusir paksa saya dari rumah dan tanah saya sendiri,” terang Paisal.
“Saya sudah berusaha mengikuti apa yang Polres bilang; saya mencoba ketemu sama Kasat, Penyidik. Penyidik bilang minta hadirkan saksi tambahan, saya hadirkan. Tapi dia bilang cukup, nggak perlu tambahan saksi lagi karena keterangannya pasti sama. Saya diminta menunggu, saya tunggu, tapi sampai detik ini belum ada yang ditetapkan tersangkanya.
Intinya saya melapor kepada Aparat Penegak Hukum yaitu polres pesawaran ingin mencari keadilan dan Kepastian hukum. Kalau memang di Polda atau di Polres nggak bisa menyelesaikan laporan saya, tutup saja! Biar saya ambil langkah selanjutnya yang bakal saya tempuh!”
laporan saya ini sudah berjalan selama lima bulan lebih dan belum menemui titik terang. Karena itu saya akan kembali mengirimkan surat terbuka kepada Menkopolhukam bpk Mahfud MD, dan saya juga rencananya akan mengirim surat terbuka kepada Panglima TNI bpk Laksamana TNI Yudo Margono, Saya juga akan mengirim surat terbuka kepada Kapolri bpk Listiyo Sigit Prabowo supaya saya bisa mendapatkan keadilan dan kepastian hukum! harap Paisal selaku korban dan pelapor
Tim www Ampera news.com