PALEMBANG, (Ampera-News.com) – Masalah drainase tersumbat di Jalan Jaksa Agung R. Suprapto, RT 2 RW 5, Kelurahan Dua Puluh Enam Ilir Satu, Kecamatan Ilir Barat Satu, menjadi sorotan publik setelah laporan dari warga dan Ketua RT setempat pada Jumat, 13 Desember 2024. Penyumbatan drainase tersebut menyebabkan aliran air keluar jalur dan menggenangi jalan, sehingga aktivitas warga dan pengguna jalan terganggu.
Genangan air yang kerap muncul saat hujan deras menimbulkan kekhawatiran, baik dari segi keselamatan maupun kenyamanan. Kondisi ini memancing perhatian berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat, yang segera mengambil langkah untuk menangani masalah tersebut.
Pada Senin, 16 Desember 2024, Lurah Kelurahan Dua Puluh Enam Ilir Satu bersama Ketua RT setempat melakukan tinjauan langsung ke lokasi untuk memahami permasalahan secara mendalam. Dalam kunjungannya, mereka mengidentifikasi penyebab utama penyumbatan, yakni tumpukan sampah rumah tangga yang bercampur dengan sedimentasi di saluran drainase.
“Tumpukan sampah dan lumpur membuat aliran air terhambat. Jika tidak segera diatasi, genangan air ini berpotensi memburuk dan dapat mengganggu aktivitas lebih banyak warga,” kata Lurah Dua Puluh Enam Ilir Satu saat memberikan keterangan kepada media.
Hasil peninjauan ini menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengambil tindakan cepat. Pemerintah setempat menyatakan bahwa penanganan darurat, seperti pembersihan drainase, akan segera dilakukan. Selain itu, tindakan jangka panjang juga mulai dirancang untuk mencegah masalah yang sama terulang di kemudian hari.
Sebagai langkah awal, pemerintah berencana melakukan pembersihan drainase secara manual dengan melibatkan petugas kebersihan dan warga sekitar. Langkah ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan pada saluran air agar alirannya kembali normal.“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk rencana normalisasi saluran drainase secara menyeluruh. Ini termasuk pengerukan sedimen dan penambahan kapasitas drainase jika diperlukan,” tambah Lurah.
Selain pembersihan fisik, pemerintah juga menyoroti pentingnya edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah. “Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan sangat penting. Kami akan meningkatkan sosialisasi melalui pertemuan warga dan media lokal,” ujar Ketua RT 2.
Meskipun menyambut baik upaya pemerintah, warga setempat berharap penanganan tidak hanya bersifat sementara. Mereka menginginkan solusi jangka panjang yang dapat mencegah masalah serupa di masa depan.
“Selama ini, genangan air selalu menjadi masalah saat musim hujan. Kami berharap pemerintah benar-benar serius menangani ini dan tidak hanya membersihkannya untuk sementara waktu,” ujar salah seorang warga yang tinggal di dekat lokasi drainase tersumbat.Warga juga meminta agar fasilitas penunjang, seperti tempat sampah tambahan, disediakan di sekitar kawasan tersebut untuk memudahkan mereka membuang sampah dengan benar.
Dalam pernyataannya, Lurah memastikan bahwa permasalahan ini akan menjadi prioritas pemerintah setempat. Selain fokus pada penanganan fisik, pemerintah juga berencana melibatkan komunitas warga untuk menciptakan budaya menjaga kebersihan lingkungan.“Kami ingin memastikan bahwa semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, bekerja sama untuk menjaga lingkungan. Drainase yang bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh warga,” tegasnya.
Dengan tindakan cepat dan komitmen yang kuat, diharapkan permasalahan drainase tersumbat ini dapat segera teratasi. Lebih dari itu, solusi jangka panjang yang direncanakan akan membawa perubahan signifikan bagi lingkungan sekitar, menjadikannya lebih nyaman dan bebas dari genangan air.
Kerja sama yang erat antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci utama keberhasilan dalam menyelesaikan masalah ini dan mencegahnya di masa mendatang. (red)