Pesawaran (ampera-news.com) – Pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan di Indonesia telah berdampak pada berbagai sektor, tak terkecuali dunia pendidikan, Untuk mencegah klaster Covid-19 di sekolah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menerapkan sejumlah pembatasan, Pemerintah menetapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring hingga pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 50 persen, Dengan adanya peraturan itu, guru sangat berperan penting dan dituntut peka dengan perubahan situasi.
Kompetensi guru yang baik sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di sekolah selama pandemi Covid-19.
Kamis (10/03/2022) saat disambangi Awak Media Ampera News SDN 35 Negeri Katon, Roworejo 2, Desa Sidomulyo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh atau daring.
Saat dikonfirmasi awak media Ampera News Kepala Sekolah SDN 35 Negeri Katon, Suripto,S.Pd mengatakan Pembelajaran dilakukan secara daring untuk menghindari penyebaran Covid-19, Siswa datang ke sekolah hanya untuk mengumpulkan tugas yang telah diberikan lewat WhatsApp dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Walaupun pembelajaran daring masih kurang efektif dibandingkan secara langsung atau luring Kerja Guru SDN 35 Negeri Katon tidak hanya dari jam 07.00-14.00 saja tetapi hampir 24 jam mereka bekerja. Karena semua siswa yang harus belajar daring tidak bisa bertatap muka dengan guru, maka mereka akan mengirimkan tugas berupa foto, video, rekaman, atau panggilan langsung kepada guru. Sehingga kapanpun guru harus siap untuk menerima panggilan siswa. Apalagi di masa pandemi banyak siswa yang tidak paham dengan penjelasan melalui daring karena berbagai kendala. Peran orangtua sangat penting untuk memaksimalkan kinerja belajar siswa sekolah dasar.
PTM memang sesuatu yang dinanti-nanti banyak pihak, baik itu guru, siswa, maupun orang tua. Tetapi pada pengaplikasiannya PTM dengan terbatas juga membatasi waktu untuk belajar di sekolah. Sehingga guru harus lebih kreatif dalam menyusun rencana pembelajaran agar anak tetap memahami materi walaupun dengan pertemuan yang singkat.
Kecerdasan anak didik menjadi tujuan utama para guru Indonesia. Tujuan tersebut ditempuh dengan berbagai cara dan pengorbanan. Maka dari itu kegigihan para guru dalam berkomitmen demi mencerdaskan anak bangsa patut kita apresiasi setinggi-tingginya.
(Ahmad Mirza)
Discussion about this post