Jakarta (Ampera-news.com) – Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menegaskan bahwa Pancasila merupakan dasar dan pondasi negara sehingga kalau orang atau kelompok yang tidak setuju maka sedang berusaha membongkar pondasi dan dasar negara.
“Negara itu mirip seperti rumah tangga, lahir setelah terjadi akad perjanjian antara rakyat dan pemimpinnya, tentang cita-cita dan dasar negara. Bagi bangsa Indonesia, akad itu penetapan Pancasila sebagai pondasi dan dasar negara sehingga, kalau ada yang tidak setuju berarti dia tengah berusaha membongkar pondasi dan dasar negara,” kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Hal itu dikatakan Jazilul Fawaid saat mengisi Sosialisasi Empat Pilar di hadapan keluarga besar GP Ansor, di aula Museum Taman Budaya Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (12/9).
Jazilul mengatakan di kalangan Nahdatul Ulama, Empat Pilar MPR bukan hal baru, karena sering diplesetkan menjadi PBNU, yaitu, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Karena itu saat menyampaikan materi Sosialisasi Empat Pilar kerjasama MPR dengan GP Ansor Kabupaten Wakatobi, Jazilul menekankan bahwa acara tersebut dimaksudkan untuk menyegarkan dan mengingatkan kembali terkait Pancasila, sebagai dasar dan ideologi negara.
Jazilul yang disapa Gus Jazil itu menjelaskan, Wakatobi dipilih sebagai tempat pelaksanaan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI karena wilayah tersebut termasuk dalam 10 destinasi top Indonesia.
“Dalam waktu dekat, kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Buton itu akan menghadapi proses pembangunan khususnya dibidang infrastruktur. Karena itu SDM perlu dipersiapkan agar kemajuan Wakatobi, juga diikuti kemajuan budayanya,” ujarnya.
Menurut dia, salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan mengingatkan kembali Empat Pilar MPR RI, agar budaya masyarakat Wakatobi jangan sampai keropos akibat tergerus proses pembangunan.(red)