Palembang (Ampera-News.com) – Operasi Tangkap Tangan (OTT) kembali mengguncang Sumatera Selatan. Salah satu petinggi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumsel, Firmansyah Putra, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pengawasan, terjaring OTT oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Palembang pada Jumat (10/1/2025). Penangkapan tersebut berlangsung di kantor Disnakertrans Sumsel yang terletak di kawasan Plaju, Jalan Ahmad Yani, Kota Palembang.
Informasi yang beredar menyebutkan, nilai uang yang diamankan dalam OTT ini mencapai Rp 40 juta. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Kejari Palembang masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Firmansyah untuk menggali lebih dalam mengenai motif dan kasus yang melibatkan dirinya.
“Kami masih dalam tahap pendalaman dan belum bisa memberikan pernyataan lebih lanjut terkait kasus ini. Semua pihak akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar salah seorang penyidik Kejari Palembang saat ditemui di lokasi.
Penangkapan ini sontak mengejutkan masyarakat Sumsel, terutama di lingkungan pemerintahan. Pasalnya, Disnakertrans merupakan salah satu instansi strategis yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pengawasan tenaga kerja dan transmigrasi.
Seorang sumber internal yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa penangkapan tersebut terjadi usai adanya laporan dari masyarakat mengenai dugaan praktik pungutan liar di lingkungan Disnakertrans Sumsel. “Kami sudah menduga hal ini, karena ada keluhan terkait proses pengawasan yang tidak transparan,” ujarnya.
Penangkapan ini menambah panjang daftar kasus korupsi di wilayah Sumatera Selatan, khususnya di sektor pemerintahan. OTT seperti ini menjadi alarm keras bagi pejabat yang mencoba menyalahgunakan wewenang mereka untuk kepentingan pribadi.
Ketua Lembaga Pengawas Anti-Korupsi Sumsel, Andi Saputra, mengapresiasi langkah cepat Kejari Palembang. “Ini membuktikan bahwa pengawasan terhadap praktik korupsi terus berjalan. Kami berharap kasus ini diusut tuntas hingga ke akar-akarnya,” tegas Andi.
Sementara itu, suasana di kantor Disnakertrans Sumsel terlihat lengang setelah OTT tersebut berlangsung. Beberapa pegawai enggan memberikan komentar terkait penangkapan atasannya, sementara yang lain tampak waspada dengan kehadiran aparat kejaksaan di lokasi.
Kasus ini memunculkan pertanyaan besar mengenai integritas pejabat publik di Sumsel. Masyarakat berharap ada transparansi dalam penanganan kasus ini agar memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi di pemerintahan.
Hingga kini, Kejari Palembang terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap Firmansyah. Masyarakat menunggu hasil penyelidikan yang diharapkan dapat mengungkap kebenaran di balik kasus OTT ini dan memberi keadilan kepada semua pihak. (red)
Discussion about this post