Batam-(ampera-news.com) – Patroli gabungan cipta kondisi 3 Polsek dilakukan di wilayah Timur yakni Polsek Sekupang, Polsek Batu Aji, dan Polsek KKP, Sabtu (5/11/2023) malam.
Patroli gabungan yang dilakukan guna mengantisipasi adanya gangguan Kamtibmas dam menciptakan rasa aman dan nyaman di wilayah Sekupang dan Batu Aji.
Antisipasi kejahatan ini untuk mencegah terjadinya kejahatan seperti seperti curat, curas, curanmor (C3) serta tindakan Premanisme dan perkelahian antar warga.
Pada kesempatan ini, apel bersama dilakukan di Polsek Batu Aji sekira yang diikuti oleh 10 personil gabungan untuk melakukan penyusuran di wilayah-wilayah rawan kejahatan.
Tim bertolak dari Polsek Batu Aji sekira pukul 21:05 WIB, dan langsung menuju ke lokasi pertama, di wilayah miniatur patung Merlion di kawasan Tanjung Uncang, Batu Aji Batam.
Saat tim mendatangi lokasi, mendapati 2 pasangan muda mudi yang tengah asik nongkrong di kawasan tersebut.
Terpantau lampu penerangan pun tak menyala, bahkan bisa dibilang kawasan tersebut gelap dan sepi.
Kemudian tim dari kepolisian memberikan himbauan agar nongkrong di tempat yang lebih terang agar tindak kejahatan tak menimpa mereka.
Setelah lebih kurang 10 menit diberikan himbauan, alhasil mereka berdua menurut dan berpindah tempat.
Lokasi kedua berada di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah yang menjadi tempat ibadah sekaligus wisata religi bagi umat muslim.
Aipda Erik dan Bripka Fajri yang bersama dengan Tribun Batam di mobil patroli mengatakan, kawasan tersebut ramai dijadikan tempat nongkrong pada malam hari apalagi di malam minggu.
Dan benar, sekira pukul 21:20 WIB masih tampak muda-mudi yang nongkrong di sekitaran masjid, kepolisian pun turun dan memberikan himbauan kambtibmas terkait nongkrong yang harus tahu waktu dan jam pulang.
Kepolisian juga mendapati penggunaan knalpot brong pada salah satu kendaraan milik pengunjung yang terparkir dinilai tidak sesuai standar operasional.
Setelah dirasa kondusif tim kemudian melanjutkan perjalanan, menuju area Taman Makam Pahlawan, Bukit Tempayan, Batu Aji.
Disela-sela perjalanan, Aipda Erik menjelaskan kawasan tersebut merupakan tempat berkumpulnya para pemuda sebelum melakukan balap liar di mata kucing.
“Biasanya sebelum mereka melakukan balapan, mereka berkumpul dulu di Taman Makam Pahlawan,” ujar Aipda Erik.
Kondisi pohon yang rimbun dan area yang gelap serta lokasinya jauh dari pemukiman warga menjadi tempat strategis untuk anak muda berkumpul dan nongkrong di kawasan tersebut.
Saat personil mendatangi lokasi, terpantau kondusif dan tidak ditemukan indikasi tindak kejahatan di wilayah tersebut.
Setelah dirasa cukup, personel gabungan 3 polsek kemudian berpencar ke wilayah hukum masing-masing.
Dan Batara Biru Tribun Batam bergerak menuju ke Sekupang untuk memantau wilayah Sekupang.
Saat berada di seputaran mata kucing, Aipda Erik dan Bripka Fajri menjelaskan terkait balap liar yang meresahkan warga sekitar.
“Lokasi di kawasan Mata Kucing ini selalu kami lakukan patroli, apalagi di jam 12 keatas, kami selalu mobiling untuk mengantisipasi adanya balap liar,” ujar Aipda Erik.
Lanjutnya, pasca dilakukan razia gabungan beberapa waktu lalu, lebih kurang 2 minggu terakhir aksi balap liar di mata kucing, tidak ada lagi.
Memang, jalan Diponegoro yang menghubungkan Batu Aji ke Sekupang menjadi tempat ideal bagi pelaku balap liar untuk melakukan aksinya.
Jalan yang sudah mulus bak sirkuit mandalika dan letaknya yang jauh dari pemukiman membuat para pelaku balap liar leluasa beraksi saat malam hari.
“Pasca kami tertibkan dan beberapa motor kami amankan kemarin, tidak ditemukan lagi aksi balapan liar di mata kucing,” imbuhnya.
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat, agar jangan sampai terlibat aksi balap liar karena dapat merugikan pelakunya dan orang lain.
“Aksi balap liar ini kan berbahaya, jangan sampai terlibat dan terjerumus pada tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,” kata Aipda Erik.
Lanjutnya, ia berpesan kepada para orangtua yang memiliki anak usia tanggung untuk selalu di pantau segala aktifitas dan kebiasaannya.
“Mengingat yang kita amankan kemarin ada anak dibawah umur, jadi peran serta orangtua sangat berpengaruh kepada kebiasaan dan perilaku anaknya,” tambahnya.
Kepolisian juga telah meningkatkan patroli guna menekan angka kejahatan di wilayah hukum Polsek Sekupang.
Di perjalanan menuju ke Mapolsek Sekupang, tindak kejahatan curanmor menjadi kasta tertinggi kejahatan di setiap Polsek yang berada di Kota Batam.
Bahkan di Kecamatan Sekupang sendiri, pelaku curanmor dilakukan oleh anak-anak tanggung dibawah umur.
“Menjadi perhatian orangtua khususnya untuk lebih dekat dengan anak, jangan sampai anak salah pergaulan dan membuat mereka melakukan tindakan kriminal,” imbuhnya.
Waktu menunjukkan pukul 22:05 WIB, dan Batara Biru Polsek Sekupang dan Tribun Batam telah sampai di Mapolsek Sekupang.
Sejauh ini, patroli cipta kondisi yang dilakukan terpantau masih kondusif dan tidak ditemukan tindak kejahatan.