JAKARTA, (Ampera-News.com) — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi bertolak ke Kairo, Mesir, pada Selasa (17/12/2024) dalam rangka kunjungan kenegaraan yang bersejarah. Kunjungan ini menjadi momen istimewa karena merupakan kunjungan pertama Presiden Indonesia ke Mesir dalam kurun waktu 11 tahun terakhir. Kunjungan terakhir dilakukan pada 2013, menjadikan lawatan kali ini sebagai langkah penting dalam mempererat hubungan bilateral antara kedua negara.
Sebelum keberangkatannya, Presiden Prabowo memberikan pernyataan resmi kepada media di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. “Kunjungan ini akan menjadi kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Mesir pertama sejak tahun 2013. Jadi sudah 11 tahun,” ujar Prabowo. Ia menekankan bahwa Mesir adalah negara sahabat dekat Indonesia dan memiliki peran strategis, baik secara historis maupun geopolitik. “Mesir adalah mitra strategis Indonesia dan negara yang sangat penting di kawasan Timur Tengah,” lanjutnya.
Agenda utama kunjungan Presiden Prabowo ke Mesir adalah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 atau Developing 8 Countries, sebuah organisasi kerja sama ekonomi antara delapan negara berkembang. Acara ini berlangsung di Kairo pada 17-19 Desember 2024. D-8 sendiri merupakan forum kerja sama ekonomi yang didirikan pada 1997 dan beranggotakan Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turkiye, dan Pakistan.
Presiden Prabowo menegaskan pentingnya peran Indonesia di forum ini, terutama karena Indonesia akan menjadi Ketua D-8 mulai 1 Januari 2026. “KTT D-8 ini adalah forum yang sangat penting. Selain memperkuat kerja sama antarnegara anggota, ajang ini juga menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk mempersiapkan kepemimpinan pada 2026,” jelasnya.
Sebagai negara dengan ekonomi yang terus berkembang, Indonesia diharapkan dapat memainkan peran sentral dalam mendorong kolaborasi ekonomi yang lebih intensif di antara negara-negara anggota D-8. KTT ini akan membahas isu-isu terkait perdagangan, investasi, pembangunan ekonomi, dan strategi pemulihan ekonomi global pasca-pandemi.
Selain menghadiri KTT D-8, Presiden Prabowo dijadwalkan akan bertemu secara bilateral dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi. Pertemuan ini bertujuan memperkuat hubungan kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk ekonomi, perdagangan, pendidikan, dan pertahanan. Dengan posisi Mesir yang strategis sebagai gerbang perdagangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika, peluang kerja sama antara kedua negara memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
Tidak hanya itu, Presiden Prabowo juga berencana mengadakan pertemuan tidak resmi dengan sejumlah tokoh ekonomi dan industri Mesir. Pertemuan ini dimaksudkan untuk mendorong peningkatan investasi dan membuka jalan bagi pelaku usaha Indonesia untuk menjajaki kerja sama baru di pasar Mesir.
“Kunjungan ini tidak hanya soal diplomasi kenegaraan, tetapi juga membuka peluang besar bagi dunia usaha Indonesia untuk lebih aktif di pasar internasional, khususnya di Timur Tengah,” ujar Prabowo sebelum berangkat.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Mesir ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Mesir. Sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945, Mesir memiliki posisi spesial dalam sejarah hubungan diplomatik Indonesia. Kini, melalui forum seperti KTT D-8 dan pertemuan bilateral, kedua negara berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama di berbagai bidang.
Kunjungan kenegaraan ini juga diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia untuk semakin memperkuat posisinya di panggung internasional, khususnya dalam upaya membangun kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Dengan agenda yang padat dan penuh makna, lawatan Presiden Prabowo ke Mesir menandai langkah strategis Indonesia dalam memperkuat diplomasi ekonomi, kerja sama regional, serta persiapan kepemimpinan di KTT D-8 mendatang. (red)
Discussion about this post