Pangkal Pinang (Ampera-News.com) – Maraknya aktivitas tambang timah di kawasan laut yang di anggap telah merusak mata pencaharian nelayan tradisional, hingga membuat resah nelayan dan nekad adakan aksi damai di depan kantor PT Timah untuk menyuarakan agar penambangan di laut segera di hentikan.
Terpantau di depan kantor PT Timah, dari berbagai kelompok nelayan berorasi mengungkapkan rasa kecewa kepada PT Timah yang dianggap kurang peduli terhadap nasib para nelayan tradisional. Senin (05/04/21) siang.
Mereka menyampaikan aspirasi depan pintu gerbang masuk PT Timah dengan nada lantang, “kenapa kami para nelayan selalu dianggap membuat resah, padahal laut adalah tempat kami mencari nafkah dari zaman nenek moyang dulu”, ungkap salah satu koordinator nelayan saat orasi.
“Kami ingin berjumpa dengan jajaran petinggi PT Timah, dan kami para nelayan datang dari berbagai daerah, bergabung untuk meminta pihak PT Timah segera menghentikan seluruh aktivitas pertambangan di laut, lanjut mereka saat orasi.
Diwaktu yang sama, pihak polresta Pangkal Pinang menyampaikan supaya aksi damai tersebut berjalan dengan tertib dan kondusif serta patuhi protokol kesehatan. “saya meminta kepada rekan-rekan aksi unjuk rasa harus tetap tertib, dan juga kita ini masih dalam masa pandemi, tolong tetap patuhi protokol kesehatan”, ujar Kompol Johan di depan para pendemo.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para nelayan sempat terhenti karena diguyur hujan, apabila tidak ada titik terang dari pihak PT Timah maka mereka siap menginap dan melanjutkan aksi demo besok hari selasa tanggal 6.
Sampai berita ini diterbitkan terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan para nelayan se Bangka Belitung belum ada tanggapan dari pihak PT Timah. (Edi/Een)