Amperanews.com || Jembatan jebol di Dusun Pengayunan, Desa Sidodadi RT/RW 009/006, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran sampai sekarang belum diperbaiki.
Menurut Kadus 06 Desa Sidodadi Abiem Pangestu, jembatan yang berada di lingkungan dusunnya itu sudah lama jebol. Abiem dan beberapa warga sudah melaporkan hal ini kepada Kepala Desa Sidodadi. Namun, sampai sekarang Kepala Desa Sidodadi belum melakukan tindakan apapun.
Kemudian, Rio Ikhsan selaku Sekretaris Desa Sidodadi melalui via whatsapp memberitahu Abiem bahwa pihak PO meminta nomor Lurah guna mendiskusikan biaya terkait perbaikan jembatan jebol tersebut.
” Lah kae wong PO ne parah Biem. Mau kan njalok nomere lurah e, tak kek i lah nomere. Mosok rundingan karo lurah e kok arep nge kek i duit 2 juta. Nggo paser karo semen tok wae kurang. ” Ucap Rio
” Ja ne lek rundingan karo aku wingi luwih 5 juta, kok iki jembatan gede mung 2 juta ” tambahnya
Rio mengatakan bahwa nominal biaya yang diberikan pihak PO terlalu kecil untuk memperbaiki jembatan jebol tersebut.
Saat awak media mencoba menelpon Lurah untuk mengkonfirmasi, justru nomor telepon Lurah tidak aktif. Pesan yang dikirimkan melalui via whatsapp juga tidak direspon oleh Lurah Desa Sidodadi
Menurut awak media, tugas seorang Kepala Desa adalah melayani masyarakat. Termasuk merespon apa yang dikeluhkan atau disampaikan oleh warganya dengan cara menggunakan dana desa yang telah diterima. Merujuk pada instruksi Presiden Joko Widodo, masyrakat juga harus mengawasi dana desa yang dititipkan negara kepada Kepala Desa.
Jika tidak ada respon ataupun jembatan jebol tersebut tidak cepat diperbaiki, artinya diduga Kepala Desa Sidodadi melakukan tindak pidana korupsi
( Fitriani )