Dana Desa ratusan juta itu bukan dipakai sesuai anggaran yang berlaku tetapi malah dipakai untuk enak-enak bareng wanita.
4 orang wanita disewa oleh Kades di Demak itu untuk menemaninya karaoke bersama.
Kini, Kades di Demak itu mengalami nasib setimpal.
Hukuman harus dijalani akibat aksinya menilep uang milik warga desa.
Sosok Kepala Desa itu bernama Agus Triyono di Demak, Jawa Tengah, pakai dana desa Rp 220 juta demi karaoke bareng empat wanita.
Selain demi karaoke bareng empat wanita, Kades Agus Triyono juga gunakan dana desa untuk main judi Qiuqiu.
Atas ulahnya tersebut, Kades Agus Triyono akhirnya terjerat kasus korupsi dana desa tahun 2021 dan 2022 dengan kerugian negara mencapai Rp 220 juta.
Agus merupakan kades terpilih periode 2016-2022.
Agus memang sudah dikenal sebagai Kades yang suka bermain judi.
Tidak hanya itu, ia pun dikenal karena kerap menghabiskan waktu hanya untuk berkaraoke.
Terbukti bahwa Agus rupanya pernah menjadi tahanan rutan Demak atas kasus pidana perjudian kartu.
Namun saat memberi penjelasan, Agus berdalih bahwa dana desa itu dipakainya untuk menanam bawang.
Demi enak-enak dengan empat orang wanita, Kades ini langsung menerima ganjaran setimpal.
Kades yang ditangkap karena habiskan Rp220 juta uang negara demi enak-enak (Instagram)
“Tidak dipakai puji uang hasil korupsi. Saya Judi main seribu dua ribu,” ucapnya.
“Uang itu saya suruh bendahara untuk mengambil uang pembangunan dana desa, saya pinjam untuk keperluan pribadi,”
“Pembangunan betonisasi dranase. Untuk menanam brambang (bawang merah), tidak dipakai judi,” kata Agus saat jumpa press di Mapolres Demak, Rabu (11/7/2023).
Agus menegaskan, bahwa ketika bermain judi dirinya hanya mengeluarkan uang sebanyak Rp 1.000 hingga Rp 5.000 saja.
“Tidak dipakai puji uang hasil korupsi. Saya Judi main seribu dua ribu,” ucapnya.
Atas tindakan yang dilakukannya, Agus pun menyesali perbuatannya dan akan menjalani hukuman atas kelakuannya.
“Saya tidak punya apa apalagi, saya anak empat, semua ada hikmahnya saya akan jalani sesuai prosedur yang berlaku,” jelasnya.
Kini, Agus pun meminta kepada pihak Rutan ataupun kepolisian untuk bisa memberikan fasilitas Kesehatan.
Hal itu lantaran, Agus mengaku saat ini sedang menderita sakit.
“Kadang kala karaoke, saya sakit habis sakit dan operasi, ada penjolan di kaki sebelah kanan,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakapolres Demak, Kompol Andy Setiawan menyampaikan bahwa Agus meminta uang kepada bendahara desa untuk dikelola dalam bentuk pembangunan.
Namun dana tersebut tidak digunakan semestinya dan digunakan untuk kepentingan pribadi.
“Hasil dari penyelidikan, Agus diketahui melakukan tindak pidana korupsi dengan tidak melakukan pembangunan desa dengan sebenarnya,” kata Andy.
“Agus melakukan perbuatan melawan hukum dan memperkaya diri sendiri dengan menggunakan SILPA tahun 2021 sebesar Rp 25 juta dan dana desa tahap I tahun 2022 sebesar Rp. 195 juta,” jelasnya.
Saat ini penyidik masih melakukan pendalaman mengenai aliran penggunaan dana desa tersebut.
(Editor:Tim/Red ampera news )
Discussion about this post