Pangkalpinang, (Ampera-news.com) – Hebohnya pemberitaan terkait proyek kapal bor (KB) Bonanza Tahun 2016 milik PT Timah yang gagal beroperasi hingga sekarang, ternyata menelan anggaran lebih kurang 63 (enam puluh tiga) miliar rupiah. Nilai yang sangat fantastis dan bikin mata melotot, hingga menjadi topik perbincangan berbagai kalangan masyarakat.
Dengan adanya informasi seperti itu, hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Masyarakat Bersatu Membangun Bangsa dan Negara (DPW Lembaga MABESBARA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut Edi Muslim selaku ketua DPW Lembaga Mabesbara Prov. Babel, dirinya sangatlah menyayangkan atas proyek KB Bonanza yang belum beroperasi hingga saat ini.
“Kami tidak habis pikir saja, kenapa KB Bonanza sampai sekarang ini belum beroperasi untuk melakukan aktivitas pengeboran pasir timah di laut,” ujar Edi dihadapan beberapa oknum wartawan. Jum’at (21/06/24) siang.
Iapun mengungkapkan, bahwa informasi-informasi mengenai KB Bonanza milik PT Timah sudah didapatkan dan dirangkum untuk dimuat dalam laporan pengaduan ke pihak Kejaksaan Agung (Kejagung).
“Dalam beberapa hari ini, informasi dari berbagai Media dan data prihal pembuatan KB Bonanza sudah kita dapatkan dan diarsipkan, sesegera mungkin kita layangkan laporan ke Kejagung. Karena PT Timah sudah terlalu banyak merugikan keuangan negara dan menyengsarakan rakyat Babel,” jelas Edi.
Lebih jauh, ia juga menuturkan bahwa berdasarkan Laporan Kerja Praktek PT DOK DAN PERKAPALAN AIR KANTUNG Program Studi S1 Tehnik Perkapalan Fakultas Tehnik Universitas Diponegoro pada tahun 2015 lalu, di Galangan Selindung sedang mengerjakan 8 (Delapan) proyek reparasi kapal, salah satunya KB Bonanza
Foto : KB Bonanza Di Galangan Selindung Tahun 2015
“Hasil dari penelusuran tim DPW Lembaga MABESBARA BABEL, didapatkan informasi yang menyebutkan bahwa pada tahun 2015 di galangan Selindung sedang mengerjakan 8 proyek reparasi kapal yaitu KB Bonanza, KIP 10, MV ISAMAR, MV Andalas, KB Explorer, KM Geotin 2, KC Merlin, dan Kapal tug boat S47. Anehnya, sebelum tahun 2016 ternyata KB Bonanza sudah dilakukan reparasi,” ungkap Edi.
Dengan adanya kejadian ini, membuat masyarakat Bangka Belitung makin bingung atas tindak tanduk yang dilakukan oleh oknum-oknum PT Timah. Belum kelar permasalahan kerugian 300 Triliun, kini ditemukan informasi baru lagi.
“Secepatnya kita akan berangkat ke Jakarta guna menyampaikan prihal KB Bonanza ini ke pihak Kejagung,” Tuturnya.
Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan, awak media Ampera-news.com sudah melakukan upaya konfirmasi ke instansi terkait. Namun sayangnya, belum ada tanggapan.
(Hans)
Discussion about this post