Batam-(Ampera-News.Com)- Tumpukan sampah tak lagi masalah bagi warga yang tinggal di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur Batam.
Aroma bau menyengat itu justru menjadi kode bagi mereka untuk mengetahui sampah baru tiba.
Bagi sebagian orang, sampah merupakan barang yang mesti dibuang.
Namun di tempat ini, ,Sampah dipilah-pilah lalu menjadi sumber kehidupan bagi mereka.
Ya, sampah kini menjadi penopang hidup bagi mereka yang tinggal di bilangan TPA Punggur.
Kesehariannya, warga mendatangi TPA, mencari barang plastik, sisa makanan dan lainnya yang dapat dijual.
Dalam sehari, banyak warga menghabiskan waktu dari pagi hingga sore, bahkan ada juga malam hari untuk mencari rezeki di TPA.
Mereka berpencar mengumpulkan sampah yang bernilai untuk dibawa pulang.
Jenis barang yang bernilai ekonomis itu, sampah plastik, botol minuman mineral dan jenis plastik, besi, kardus hingga sisa makanan rumah tangga.
Dalam sehari, beberapa pengepul di lokasi bisa memperoleh penghasilan berkisar Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu. Itu diperoleh setelah hasil pulungannya dijual.
Kondisi ini bukan kali pertama dilakoni warga di sana. Bahkan, ada yang sudah bertahun-tahun menjadikan hal itu sebagai sumber kehidupan.
Tak terkecuali bagi Ujang, warga Punggur yang telah belasan tahun menjadi pemulung di TPA Punggur itu.
Discussion about this post